Selasa, 11 November 2014

struktur pengurus NU


Saturday, 12 October 2013

Ulama dan Tokoh Dibelakang Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, MA

Muslimedianews.com ~ Susunan struktur Pengurus Besar NU berikut ini akan berakhir pada 2015 tahun depan, sejak penyusunannya pada tahun 2010 lalu. Dalam kepengurusan NU pusat, Ketua Umum PBNU diduduki oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA, melalui Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai Ketum PBNU, banyak kalangan mengangumi kepemimpinannya yang moderat. Akan tetapi, tidak sedikit yang mengkritiknya, bahkan menyerang dengan berbagai tuduhan miring terhadapnya (baik internal maupun external). Prof. KH. Said Aqil Siraj, MA. juga tidaklah sendiri meskipun semua 'mata' banyak tertuju padanya sebagai ketua dari sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Berikut adalah para ulama dan tokoh yang berada dalam struktural Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atau NU Pusat yang semestinya diketahui oleh berbagai kalangan, tidak hanya kalangannahdliyyin semata.

MUSTASYAR PBNU 
Para ulama dan tokoh yang berada di jajaran Mustasyar PBNU, antara lain : Prof. Dr. KH Tholchah Hasan, KH Muchit Muzadi, KH Maemun Zubair, KH Idris Marzuki, KH Chotib Umar, KH Dimyati Rois, Tuan Guru Turmudzi, Dr. H M. Jusuf Kalla, KH Abdurrahman Mustafa, Prof. Dr. KH Maghfur Usman,  Prof Dr. Nasaruddin Umar, MA, KH Sya’roni Ahmadi, Prof. Dr. Ridhwan Lubis, KH Muiz Kabri, KH Mahfudl Ridwan, Dr. Ing. H. Gauzi Bowo

PENGURUS HARIAN SYURIYAH
Rais Am PBNU adalah Dr KH M A Sahal Mahfudh (akrab dipanggail Mbah Sahal), sedangkan wakilnya adalah Dr. KH. Achmad Musthofa Bisri (akrab dipanggil Gus Mus) dan Dr. KH. Hasyim Muzadi.

Para ulama dan habaib dalamRais PBNU, antara lain : Habib Luthfi bin Hasyim bin Yahya, Anregurutta Haji (AGH) Sanusi Baco,  Dr. KH Ma'ruf Amin, KH Mas Subadar, KH Masdar Farid Mas’udi MA, Prof. Dr. Machasin, MA., KH Asep Burhnddin, KH Masduqi Mahfudi., KH Ibnu Ubaidillah Syatori, KH Saifuddin Amsir MA., KH Hamdan Khalid, KH Adib Rofiuddin Izza, dan KH Ahmad Ishomuddin M.Ag.

Katib Am  adalah Dr. KH Malik Madani, sedangkan para ulama dan tokoh yang berada di jajaran Katib PBNU antara lain : KH Drs. Ichwan Syam, KH Musthofa Aqil, KH Kafabihi Mahrus Ali, KH Mujib Qolyubi M.Hum., KH Yahya Staquf Cholil, KH Shalahuddin al-Ayyubi, M.Si, dan Prof Dr. Ishom Yuski.

A'wan PBNU, antara lain : KH Warson Munawir, KH Nurul Huda Jazuli, Dr. KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), KH Abun Bunyamin, Prof. DR. Muhammad Nuh, H. Bagindo Leter, KH Hafidz Usman, Drs H Ahmad Bagja, KH Muaz Thahir, Habib Abdul Qadir, Drs H. Farid Wajdy, KH Afifuddin Muhajir, KH Aep Nuruddin M.Pd.I., KH Mukhtar, KH Muhyiddin Arubusman, KH Dr Munif Suratmapura, Drs H Abdllah Syarwani, KH Drs Masyhuri Malik, KH Nuruddin Abdrahman, Agus Fathuddin, Endang Turmuzi, Felix Wangge, Saifullah Yusuf, dan Idris Hamid

PENGURUS HARIAN TANFIDZIYAH
Ketua Umum PBNU adalah Prof. Dr KH Said Aqil Siradj, MA., sedangkan wakil Ketua Umum  adalah Drs. H. As'ad Said Ali dan Drs. H. Slamet Effendi Yusuf, MSi.

Para ulama dan tokoh yang berada di jajaran Ketua PBNU, antara lain : KH Hasyim Wahid Hasyim. KH Abbas Muin, MA, Drs H Muh Salim al-Jufri. Prof Dr Maidir Harun, Prof Dr H Makshum Mahfudz, Dr H. Hanif Saha Ghofur, Drs M Imam Azis, Drs H Hilmi Muhammadiyah, MSi., Drs H Abdurrahman, M.Pd, Drs H Arvin Hakim Thoha, Dr Marsudi Syuhud, Prof Dr Kacung marijan, dan Drs Muhsin al-Idrus

Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBNU adalah Ir. HM Iqbal sulam, sedangkan wakilnya antara lain : Drs H Enceng Shobirin, Hilmy Ali Yafie, Drs H Abdul Mun'im DZ. Dr H Aji Hermawan, Dr. H. Affandi Muchtar, Dr dr Syahrizal Syarif MPH, dan Hamid Bula S.Sos

Bendahara  adalah Dr H Bina Suhendra, sedangkan Wakil Bendahara, antara lain : Dr H Zainal Abidin, Drs H Mustolihin Majid, H Raja Sapta Ervian, SH M Hum, dan Hamid Wahid Zaini, M Ag.

SEKILAS MENGENAI STRUKTURAL NU
Tingkat kepengurusan dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU), terdiri dari :
  • Pengurus Besar (PB) untuk tingkat Nasional yang berkedudukan di Jakarta, Ibukota Negara.
    PB terdiri dari Mustasyar, Pengurus Harian Syuriyah yang terdiri dari Rais ‘Am, Wakil Rais ‘Am, beberapa Rais, Katib ‘Am dan beberapa Katib. Serta Pengurus Harian Tanfidziyah terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, beberapa Ketua, Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara. PB membawahkan beberapa PW / Pengurus Wilayah.
    .
  • Pengurus Wilayah (PW) untuk tingkat Propinsi dan berkedudukan di wilayahnya.
    Sebagaimana PB (Pengurus Besar), di PW (Pengurus Wilayah) juga terdiri dari Mustasyar, Pengurus Harian Syuriah beserta perangkatnya, dan Pengurus Harian Tanfidziyah beserta perangkatnya.

    Menurut data tahun 2000 akhir, PW (Pengurus Wilayah) berjumlah 31 Pengurus Wilayah, dan masing-masing membawahkan beberapa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).
    .
  • Pengurus Cabang (PC)untuk tingkat Kabupaten / Kota dan berkedudukan di wilayahnya
    Ditingkat PC, juga terdiri dari Mustasyar, Pengurus Harian Syuriah beserta perangkatnya, dan Pengurus Harian Tanfidziyah beserta perangkatnya.

    Menurut data tahun 2000 akhir, Cabang NU terdiri dari 339 Pengurus Cabang (PC) dan masing-masing membawahkan Majelis Wakil Cabang (MWC).
    .
  • Pengurus Cabang Istimewa (PCI) untuk Luar Negeri dan berkedudukan di wilayah negara yang bersangkutan. PCI sama halnya dengan PC terdiri dari Mustasyar, Syuriah beserta perangkatnya dan Tanfidziyah beserta perangkatnya.

    Menurut data tahun 2000 akhir, setidaknya ada 12 Pengurus Cabang Istimewa yang tersebar di beberapa negara. Namun data terbaru berdasarkan pemantauan diberbagai media pemberitaan, diketahui adanya PCINU Libya, PCINU Turki, PCINU Maroko, PCINU Yaman, PCINU Jerman, PCINU Jepang, PCINU Lebanon, PCINU Malaysia, PCINU Pakistan, PCINU Sudan, PCINU Mesir, PCINU Amerika, PCINU Taiwan, PCINU Arab Saudi, PCINU Suriah (Syria), PCINU India, PCINU Inggris, PCINU AS-Canada, PCINU Australia, PCINU  Belanda, PCINU Irak, PCINU Hongkong, PCINU Korea Selatan, PCINU Rusia, PCINU Yordania, dan lain-lain.
    .
  • Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) untuk tingkat Kecamatan dan berkedudukan di wilayahnya. MWC juga terdiri dari Mustasyar, Syuriah beserta perangkatnya dan Tanfidziyah beserta perangkatnya.

    Data lama, tahun 2000 akhir, MWC NU berjumlah sekitar 2.630 Majelis Wakil Cabang. Masing-masing MWC membawahkan beberarapa Pengurus Ranting (PR).
    .
  • Pengurus Ranting (PR)untuk tingkat Kelurahan/desa.
    Ranting terdiri dari Pengurus Harian Syuriah beserta perangkatnya dan Pengurus Harian Tanfidziyah berserta perangkatnya. Ada sekitar 37.125 Pengurus Ranting berdasarkan data lama tahun 2000 akhir.
    .
  • Pengurus Anak Ranting (PAR) untuk kelompok dan atau suatu komunitas, terdiri dari Syuriah dan Tanfidziyah beserta perangkatnya.
    .
Selain diatas, NU juga memiliki beberapa Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom (disingkat Banom).
  • Lembaga adalah perangkat departementasi organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama, khususnya yang berkaitan dengan bidang tertentu, diantarannya : Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU), Rabithah Ma'ahid al Islamiyah (RMI), Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama disingkat LPPNU, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama disingkat LKKNU, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia disingkat LAKPESDAM, Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama disingkat LPBHNU, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia disingkat LESBUMI, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama disingkat LAZISNU, Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama disingkat LWPNU, Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama disingkat LBMNU, Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama disingkat LTMNU, dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama disingkat LKNU.
  • Lajnah adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan program Nahdlatul Ulama yang memerlukan penanganan khusus, seperti Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama, disingkat LFNU, Lajnah Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama, disingkat LTNNU, dan Lajnah Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama, disingkat LPTNU.
  • Badan Otonom (Banom) adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Terdiri dari : Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama disingkat GP Ansor NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama disingkat IPNU, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama disingkat IPPNU, Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) NU, Ikatan Sarjana Nahdlalul Ulama disingkat ISNU, Serikat Buruh Muslimin Indonesia disingkat SARBUMUSI, Pencak Silat NU Pagar Nusa, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama disingkat PERGUNU.

NU juga memiliki badan halal sendiri yang dinamakan Badan Halal Nahdlatul Ulama (BHNU). Masing-masing Lembaga, Lajnah dan Banom memiliki perangkat organisasi sendiri mulai dari tingkat pusat sampai cabang-cabangnya.

Banser ? Banser singkatan dari Barisan Ansor Serbaguna. Banser bukanlah lembaga, lajnah maupun banom NU, melainkan ia berkedudukansemi otonom bagian dari salah satu Banom NU yaitu GP Ansor. Ia merupakan tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. (*)



Penulis : Ibnu Manshur
Sumber : Anysource

Susunan pengurus sumber https://albaroni.wordpress.com/2010/04/13/susunan-lengkap-pengurus-besar-nahdlatul-ulama-pbnu-periode-2010-2015/

Susunan pengurus lainnya http://cahpenisihan.blogspot.com/2010/05/pengurus-nu-periode-2010-2015.html atau

Rabu, 15 Oktober 2014

proses pembuatan batik cap

Batik adalah salah satu kekayaan budaya indonesia. Kali ini saya ingin berbagi tentang proses pembuatan batik cap.

1. Membuat cap (stampel)

Lempengan tembaga dipotong dan disusun-susun dalam bingkai kira-kira seukuran 20x20 cm sesuai motif yang diinginkan. Proses pengerjaan ini biasanya memerlukan waktu satu minggu.

2. Detail
 Permukaan lempengan tembaga tersebutlah yang akhirnya nanti akan membawa malam/lilin sebelum dicapkan ke kain.
Perlu ketelitian dalam pembuatan cetakan / capnya.
Tidak rata atau gowang akan berpengaruh pada hasil.

3. Ndasari
 Kain / mori dari pabrik biasanya berwarna putih. Kadang sebelum diproses stamp, didasari dulu dengan warna yang dikehendaki.

4. Ngecap
 Dilakukan dengan berdiri agar mendapatkan penekanan yang bagus pada saat proses pengecapan. Mori atau kain ada yang sudah diwarnai,cap akan menutup warna kain yang ada ketika diwarnai lagi, warna sebelumnya akan tetap utuh karena tertutup malam/lilin.

5. Digedug
 Tangan kanan memegang gagang stamp/cap ketika sudah mengenai kain, tangan kiri menggedug tangan kanan, agar lilin yang ada di stamp/cap merekat di kain sama rata.

6. Mbathesi
 Koran / kertas digunakan bayas untuk menempatkan motif lain. Kadang-kadang dalam satu kain terdapat banyak motif yang berbeda dan fihasilkan oleh alat cap yang banyak pula.

7. Tumpang
 Ada kalanya kain yang sudah dicap, ditumpang lagi dengan cap motif lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pola-pola abstraksi yang lebih beragam.

8. Angin-angin
 Kain-kain yang sudah dicap perlu diangin-anginkan agar lilin/malam lebih meresap di pori-pori kain. Peresapan yang baik akan berpengaruh pada proses pewarnaan selanjutnya, karena warna tidak merembes ke bagian yang terkena malam/lilin.

9. Nglerek
 Proses pewarnaan bisa menggunakan bahan sol atau frozen ataupun naptol. Dilerek agar warna yang dihasilkan rata dan tidak blenthang-blenthang.

10. Nglorot
 Setelah pewarnaan, kain direbus untuk melepaskan lilin/malam yang menempel di stamp sebelumnya. Nglorot ini menggunakan tungku dengan air yang panas dan mendidih.

11. Mbilas
 Setelah dilorot, lain dibilas dengan air bersih dingin. Bilasan ini untuk membersihkan sisa-sisa lilin yang masih menempel.

12. Pepe

Mbilas sudah bersih, kain sudah siap di pepe (jemur). Jadilah kain batik dari proses cap.

Sabtu, 11 Oktober 2014

lirik aktsir bidzikrillahi

Lirik aktsir bidzikrillahi
Berikut saya ingin berbagi teks lirik shalawat aktsir bidzikrillahi

أکثر بذکرالله واصحب رجال الله

Aktsir bidzikrillâhi wash-hab rijâlallâhi

حتی تفنی فی الله ثم تبقی بالله

Hattâ tafnâ fillâhi tsumma tabqô billâhi

إجمع همك فی الله مابقی إلا الله

Ijma’ hammak fillâhi mâ baqî illallâhi

يظهرلك نورالله لايحيی من فضل الله

Yadh-har laka nûrullâh lâ yuhyi min fadl-lillâhi

إجعل أملك فی الله لاترجو الاالله

Ij’al amlak fillâhi lâ tarjû illallâhi

يامن قصد فی الله توکل علی الله

Yâ man qoshod fillâhi tawakkal ‘alallâhi

المصطفی حقا نبينا صدقا

Almushthofâ haqqô nabiyyunâ shidqon

هو شفيع الخلق يوم العرض علی الله

Huwa syafii’ul kholqi yaumal ‘ardli ‘alallâh

يامن له الأنوار ومنبع الأسرار

Yâ man lahul anwâr wa manba’ul asrôr

بالعزم يامختار أيدت دين الله

Bil ‘azmi yâ mukhtâr ayyadta dînallâhi

لواؤك المرفوع وقولك المسموع

Liwâ-ukal marfuu’ wa qoulukal masmuu’

وحبك المطبوع فی مهجة الاواه

Wa hubbukal mathbuu’ fî mahjatil awwâh

صلی عليك الله ياخير خلق الله

Shollâ ‘alaikallâhi yâ Khoiro kholqillâhi

والال والأصحاب والقوم أهل الله

Wal âli wal ash-hâbi wal qoumi ahlillâhi